Keesokan harinya saya pergi ke bengkel langganan dekat rumah saya untuk mengganti gear motor. etapi bengkel tersebut tidak memiliki gear yang saya minta. Akhirnya saya mencari ke tempat lain dan mendapati gear Force1 ukuran 39 (yang seharusnya 36-37). Saya kembali ke Bengkel langganan saya tadi. Gear sudah diganti dan saya pulang kerumah karena hari tidak memungkinkan untuk melakukan test drive.
Berhari-hari saya tidak memakai motor itu lagi dan tidak tahunya bapak saya mengganti seher Force1. awalnya saya berfikir mesin akan do bore up, tapi nyatanya tidak. seher diganti karena memang sudah kotor, jelek dan menghasilkan tenaga yang tidak sebesar awalnya. setelah motor selesai, saya coba ngebut bersama Force1 lagi untuk test drive seher baru di perumahan BumiAdipura. disana terdapat jalan yang cukup panjang untuk mencapai gigi 4. Pada saat saya test drive, gigi 1-3 memang mantap tapi di gigi 4 terasa sangat pendek bahkan seperti tidak memiliki perbedaan dari gigi 3. waduh, mungkin ini karena mesin masih inreyen. karena mesin yang masih inreyen belum terbentuk dengan sempurna. Tapi kok setelah saya coba terus menerus, ga ada perubahan yah? awalnya saya kira ini karena setting gigi yang diberikan oleh si tukang bengkel itu yang membuat motor saya seperti ini. Tapi saya baru sadari hal ini ketika kelas 3 SMP (14tahun) saat saya sedang memandangi si hitam Force1 dan melihat pada gearnya yang bertuliskan 39T yang seharusnya 36-37. Pantas saja gigi 3 ke gigi 4 serasa tidak ada perubahan...
maklum lah, dulu kan saya masih belum mengerti terntang otomotif, namanya juga anak kelas 2 SMP yg baru pegang motor

lihat http://wildansaurus.blogspot.com/2012/10/menghitung-final-gear.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar