Jumat, 05 Oktober 2012

Efek Mengganti Gear Asal-Asalan

Tahun 2011 lalu saya membawa Force1 ke jalan braga bersama teman-teman. Memang dari rumah perasaan saya sudah tidak enak untuk pergi ke jalan braga bersama teman-teman. Benar saja, ditengah jalan rantai motor Force1 ku keluar dari gearnya. Sementara aku ditinggal oleh teman-temanku yang tidak mendengar sahutan dariku. Seketika ban pun tidak bisa berputar alias selip karena rantai yang mengganjal bagian gear belakang. karena saya tidak mengantongi uang banyak, saya berusaha menghubungi teman-teman saya yang meninggalkan saya sejak tadi. Saya lalu mendorong sambil mengangkat bagian belakang motor ke bengkel kecil di pinggir jalan. Saya yang masih berumur 13 tahun saat itu belum mengerti tentang masalah seperti ini. Akhirnya saya disarankan mengganti rantai motor saya (yang padahal masih bisa di "sambung rantai"-___-). saya pun mencari bengkel yang menyediakan rantai untuk motor Force1 yang memang sudah langka dijual di pasaran karena merupakan motor tua. Selang 1 jam, teman-teman saya datang dan ternyata mereka bersantai dulu sebelum datang untuk membantu. Lalu dengan uang yang kita gabung, kuganti rantai motorku dengan rantai yang baru. Dan montir yang satu ini (di bengkel yang menyediakan rantai) memberiahu bahwa kesalahan bukan pada rantai melainkan gear nya yang memiliki bagian yang bengkok yang menyebabkan rantai keluar dari jalurnya. Yasudah daripada lama-lama, lebih baik saya pulang kerumah sajalah.

Keesokan harinya saya pergi ke bengkel langganan dekat rumah saya untuk mengganti gear motor. etapi bengkel tersebut tidak memiliki gear yang saya minta. Akhirnya saya mencari ke tempat lain dan mendapati gear Force1 ukuran 39 (yang seharusnya 36-37). Saya kembali ke Bengkel langganan saya tadi. Gear sudah diganti dan saya pulang kerumah karena hari tidak memungkinkan untuk melakukan test drive.


Berhari-hari saya tidak memakai motor itu lagi dan tidak tahunya bapak saya mengganti seher Force1. awalnya saya berfikir mesin akan do bore up, tapi nyatanya tidak. seher diganti karena memang sudah kotor, jelek dan menghasilkan tenaga yang tidak sebesar awalnya. setelah motor selesai, saya coba ngebut bersama Force1 lagi untuk test drive seher baru di perumahan BumiAdipura. disana terdapat jalan yang cukup panjang untuk mencapai gigi 4. Pada saat saya test drive, gigi 1-3 memang mantap tapi di gigi 4 terasa sangat pendek bahkan seperti tidak memiliki perbedaan dari gigi 3. waduh, mungkin ini karena mesin masih inreyen. karena mesin yang masih inreyen belum terbentuk dengan sempurna. Tapi kok setelah saya coba terus menerus, ga ada perubahan yah? awalnya saya kira ini karena setting gigi yang diberikan oleh si tukang bengkel itu yang membuat motor saya seperti ini. Tapi saya baru sadari hal ini ketika kelas 3 SMP (14tahun) saat saya sedang memandangi si hitam Force1 dan melihat pada gearnya yang bertuliskan 39T yang seharusnya 36-37. Pantas saja gigi 3 ke gigi 4 serasa tidak ada perubahan...


maklum lah, dulu kan saya masih belum mengerti terntang otomotif, namanya juga anak kelas 2 SMP yg baru pegang motor :)

lihat http://wildansaurus.blogspot.com/2012/10/menghitung-final-gear.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar